cash offer for my home,sell my property privately,realtor to sell my house,best realtor to sell my house,agent to sell my house,i want to sell my house,sell my home for cash,sell home for cash,sell my house online
Beranda » Blog » Menyelami Prospek Cerah Emiten Properti di Tahun Pemilu 2024
Dipublish pada 15 December 2023 | Dilihat sebanyak 908 kali | Kategori: Blog
Menyelami Prospek Cerah Emiten Properti di Tahun Pemilu 2024
Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan datang menjadi sorotan utama masyarakat Indonesia, termasuk para pelaku bisnis di sektor properti. Meski prospek pertumbuhan emiten properti pada tahun 2024 terbatas, namun optimisme masih berkobar. Menurut Henan Putihrai Sekuritas, emiten properti diprediksi akan tetap tumbuh positif, menghadapi dinamika dari hasil Pemilu dan sejumlah faktor ekonomi lainnya.
Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei, menjelaskan bahwa pertumbuhan emiten properti tahun depan mungkin tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, tetapi tetap menjanjikan. “Masyarakat menantikan hasil Pemilu yang berpotensi mempengaruhi kebijakan di industri properti, sehingga dapat memengaruhi daya beli,” ujar Jono.
Salah satu katalis positif yang dapat mendukung pertumbuhan adalah insentif pajak, terutama untuk rumah di bawah Rp 2 miliar yang melakukan serah terima hingga Juni 2024. Meskipun demikian, tantangan juga muncul dengan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Jono memberikan pandangan positif terhadap saham properti yang sudah mengalami diskon. Ia menyarankan investor untuk memilih saham dengan portofolio produk yang beragam, terdiversifikasi di berbagai area, dan memiliki pendapatan berulang yang kuat. Sebagai contoh, Jono merekomendasikan pembelian saham SMRA dengan target fundamental Rp 820 per saham.
Tidak hanya itu, Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, juga melihat potensi kenaikan untuk emiten properti. Keberlakuan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi salah satu poin positif, memberikan dukungan bagi pertumbuhan sektor ini.
Selain itu, Abdul Azis menyoroti estimasi penurunan suku bunga pada tahun depan sebagai katalis positif tambahan. “Kami merekomendasikan pembelian saham SMRA dengan target Rp 650 per saham,” tandas Abdul Azis.
Dengan demikian, meskipun terdapat beberapa katalis negatif seperti kenaikan suku bunga, prospek emiten properti masih terbuka lebar. Pemilihan investasi yang bijak, seperti memilih saham dengan potensi pertumbuhan dan dukungan kebijakan, dapat menjadi strategi cerdas bagi investor yang ingin meraih keuntungan di tengah dinamika pasar properti yang menantang pada tahun Pemilu 2024.
Belum ada komentar